Laman

Selasa, 27 Juli 2010

PATUNG JENDRAL SUDIRMAN

Dulu di tahun 80-an, nama sudirman pernah di pelesetkan sebagai sebuah pengertian yang mengacu kepada uang. Anak kecil yang akan meminta uang kepada ibunya akan mengatakan “minta sudirman.” Makelar yang akan minta komisi atas jasa yang di berikan akan menagih dengan kata-kata “ nmana sudirmannya?”
Begitulah, ketika itu nama pahlawan nasional jendral sudirman sangat populer. Itu karena gambar jendral sudirman tercetak dan di abadikan di dalam mata uang kertas pedahan Rp1000. Itulah pecahan yang paling banyak di tarensaksikan oleh masyarakat Indonesia saat itu.
Boleh jadi, jendral sudiman adalah sosok pahlawan yang oaling sering di abadikan di dalam uang, rupiah,Sepanjang sejarah republic Indonesia. Nama dan gambar Gerilyawan Indonesia dan pendiri TNI asal banyumas ini sudah tercetak dalam mata uang koin hingga lembaran kertas dengan nilai nominal yang beragam.
Kini, jendral sudirman berdiri gagah dan berwibawa di mulut jalan sudirman, Jakarta, dalam wujud patung. Warga masyarakat ibukota yang lalu lang dijalan protocol itu secara otomatis langsung menatap patung tersebut dan member hormat karena letaknya memang strategis.
Pemerintah daerah DKI Jakartameresmikan patung berukuran 12 itu pada tanggal 16 agustus 2003. Sosok jendral sudirman di gambarkan kokoh menghormat dan kepala sedikit mendongak untuk member kesan dinamis. Karena berdiri di tengah kawasan yang penuh dengn beragam aktivitas, patung di desain secara sederhana dan tidak memerlukan banyak rincian.
Bangunan patung terdiri atas; tinggi patung 6,5 meter dan voetstruk ayau penyangga 5,5 meter. Ia terletak di kawasan dukuh atas, tepatnya di depan gedung BNI, di tengah ruas yang membelah jalan sudiman dan berbatasan denganJalan Thamrin.
Patung ini terbuat dari perunggu seberat 4 ton, dfi kerjakan oleh Sunaryo, seniman sekalipun dosen seni rupa Institut Tekhnologi Bandung total biaya pembangunan patung menelan dana Rp6,6 miliar dan berasal dari pengusaha bukan APBD DKI. Ssebagai kompensasinya pengusaha mendapat dua titik reklame di lokasi strategis, Dukuh atas Jakarta.
Warga kota Jakarta menerima dengan senang hati patung Jendral Besar Sudirman tersebut karena member sentuhan keindahan kota. Hanya segelintir warga yang mengatakan t5idak setuju ats patung yang bila malam hari di sorot lampu terang benderang tersebut.




From: dimas febriari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar